Breaking News

Monday, March 16, 2015

Mesir pindahkan ibu kota dari Kairo, butuh dana Rp 594 T

Mesir pindahkan ibu kota dari Kairo, butuh dana Rp 594 T
Pemerintah Mesir mengumumkan rencana pembangunan ibu kota baru. Rencananya, pusat pemerintahan baru ini akan didirikan di sebelah timur Ibu Kota saat ini, Kairo. Kota yang belum diberi nama itu akan berada persis di tepi Laut Merah.

BBC melaporkan, Senin (16/3), Kairo kini dianggap terlalu padat. Jumlah penduduk mencapai 18 juta jiwa. Alhasil, kemacetan, kemiskinan, dan penataan ruang publik sudah mustahil dilakukan.

Menteri Perumahan Mesir Mustafa Madbouly mengatakan dana yang dianggarkan untuk membangun ibu kota baru ini mencapai USD 45 miliar (setara Rp 594 triliun). Dia menyatakan pemerintahan Negeri Piramida memang tidak mau setengah-setengah memindahkan ibu kota.

"Gagasan membangun ibu kota baru ini berdasarkan proyeksi bahwa populasi Kairo akan meningkat dua kali lipat 40 tahun lagi," ujarnya dalam seminar di Sharm el-Sheikh akhir pekan lalu.





Selain memindahkan seluruh gedung kementerian dan kedutaan negara-negara sahabat, Mesir harus membangun bandar udara internasional baru dekat ibu kota ini. Di sisi lain, Madbouly menyatakan kota yang belum diberi nama ini akan mendapat pasokan energi dari papan tenaga surya.

Untuk akomodasi, dibangun pula 40 ribu kamar hotel, 2.000 sekolah, dan 18 rumah sakit. Total jalan raya yang dibutuhkan untuk mendukung transportasi umum mencapai 9.656 kilometer. Ibu Kota baru ini bisa menampung 5 juta penduduk.

Ambisi Mesir terhitung gila-gilaan, walau bukan yang pertama. Brasil lebih dulu memindah ibu kotanya 50 tahun lalu. Kepadatan dan polusi di Rio de Janeiro, mmebuat pemerintah Brasil bedol desa menuju Brasilia dengan udara lebih bersih karena lokasinya di pedalaman. Demikian pula Nigeria yang memindah ibu kota dari Lagos menuju Abuja pada 1990.

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2007-2015. Edited By Okepoin. Designed By Blogger Templates